Senin, 13 Maret 2017

MAAF



 By : Azizah Alya Raihan
Hei…
Maafkan aku
Kamu boleh membenciku sesukamu
Lupakan saja aku, jika itu yang terbaik
Aku tau, kamu telah berjuang untukku
Aku tau, kamu telah menunggu
Begitu juga aku tau, aku telah melukai hatimu
Kamu tidak pernah salah atas rasa yang kamu letakkan untukku,
atas semangat yang coba kau nyalakan dalam hati ini,
ataupun atas segala kata-katamu yang terangkai indah untuk mengusap anak sungai di pipiku
Hanya saja, kamu datang saat aku sudah terjatuh jauh ke dasar jurang
Aku belum siap menggapai tangan yang kau ulur
Aku hanya takut kamu akan melepasnya saat aku mulai menggenggamnya
Percayalah, apa yang aku rasakan saat ini begitu rumit
Kamu boleh membenciku,
Tapi aku membutuhkanmu…
suatu saat,
saat Allah berkata, ‘ini waktunya’
Saat engaku bukan hanya berjanji sehidup semati, tetapi juga sehidup sesurga

Apa Kabar Hati ?



By : Azizah Alya Raihan
Apa kabar hati?
Masihkah kamu bersama lelaki itu?
Masihkah kamu bercerita tentang satu nama?
Aku harap, kamu berhenti membuat luka
hanya karena seorang dia
Dia yang pernah datang menaruh bingkisan padamu
Bolehkah aku tebak apa isinya?
Sebuah harapan? Atau mungkin sebuah angan?
Satu hal yang aku tau pasti,
Setelahnya, ia pergi dan kamu hanya mematung ditempatmu
Entah apa karena kamu terpana dengannya, atau kamu takut kelelahan mengejarnya
Lalu kamu menunggu sambil memeluk erat bingkisan itu
Menunggunya begitu lama, butuh seonggok kertas untuk menceritakannya
Hingga seekor merpati datang kepadamu
Ia tidak membawa surat dari pujaanmu, ia hanya seekor merpati yang bercerita bagaimana ia diterbangkan oleh lelaki itu, bersama seorang perempuan lain
Kamu terluka..
Kamu berharap bingkisan itu dapat mengobati lukamu
Tapi, sampai sekarangpun kamu tidak pernah bercerita tentang apa yang kamu dapat darinya

By :
Free Blog Templates